Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pengertian Terasering atau Sengkedan, Manfaat dan Jenisnya

Pengertian 

Terasering atau sengkedan adalah tanah sengkedan, yakni tanah yang memiliki struktur seperti teras yang berundak. Sebenarnya, terasering adalah suatu metode konservasi tanah dengan membuat teras-teras yang dilakukan untuk mengurangi panjang lereng.

Tujuan membuat struktur tanah menjadi terasering adalah untuk menahan air sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan, serta memperbesar peluang penyerapan air oleh tanah.

Terasering dan Jenisnya
Terasering
Terasering adalah jenis struktur tanah yang dapat mencegah tanah longsor di daerah rawan longsor seperti lereng bukit atau gunung. Maka tidak mengherankan bahwa struktur tanah terasering adalah jenis struktur tanah yang cukup banyak ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia.

Tipe teras yang banyak dikembangkan pada lahan pertanian di Indonesia adalah teras bangku atau teras tangga dan teras gulud. 

Jenis-Jenis Terasering

Berdasarkan bentuk strukturnya, ada berbagai jenis terasering. Adapun jenis-jenis terasering adalah sebagai berikut:

1. Teras datar (teras tingkat)

Teras datar adalah struktur tanah yang dibangun di atas tanah dengan kemiringan kurang dari 3% dengan tujuan untuk memperbaiki drainase air dan pembasahan tanah. Teras datar dirancang dengan menggali tanah dari garis tinggi dan tanah galian ditumpuk sampai tepi luar, sehingga air dapat ditahan dan ditampung. Tanggul atau pematang sawah ini nantinya ditanami rumput.

2. Teras kredensial (teras bubungan)

Teras kredensial adalah struktur tanah terasering yang dibuat pada lahan miring dengan kemiringan 3 - 10%. Tujuan dari dibangunnya struktur terasering ini adalah untuk menjaga kesuburan tanah. Pembuatan teras kredensial diawali dengan pembuatan garis penguat teras sejajar dengan garis tinggi dan ditanam menggunakan tanaman seperti kaliandra.

3. Teras kontur

Teras kontur adalah jenis terasering yang dirancang pada lahan yang memiliki kemiringan 10-50%. Adapun tujuan pembangunan terasering ini adalah untuk mencegah hilangnya tanah lapisan atas.

4. Teras bangku

Teras bangku adalah terasering yang dibuat di huma menggunakan kemiringan 10-30% dan bertujuan untuk mencegah erosi pada lereng yang ditanami tanaman.

Terasering dan Jenisnya
Terasering bangku
5. Teras Individu

Teras individu adalah terasering yang dirancang pada huma dengan kemiringan antara 30-50%. Terasering ini biasanya dibangun untuk areal perkebunan di daerah yang curah hujannya terbatas dan penutup tanahnya relatif baik sehingga memungkinkan pembuatan teras individu.

6. Teras Taman

Teras taman adalah terasering yang dirancang pada lahan dengan kemiringan antara 30-50% yang diperuntukan untuk areal penanaman tanaman perkebunan. Pembuatan terasering hanya dilakukan pada jalur vegetasi karena pada areal tersebut terdapat lahan yang tidak bertingkat dan umumnya tertutup oleh vegetasi penutup tanah. Pengukuran lebar jalur teras dan jeda antar jalur teras disesuaikan dengan jenis komoditas. Dalam pembuatan teras taman, huma yang terletak di antara 2 teras yang bersebelahan dibiarkan tidak terawat.

7. Teras Saluran

Terasering yang lebih dikenal dengan rorak atau parit buntu adalah teknik konservasi tanah dan air dengan membuat lubang buntu yang dibuat untuk menyerap air ke dalam tanah dan menampung sedimen dari lahan.

8. Teras Batu

Teras batu adalah penggunaan batu untuk menghasilkan dinding dengan interval yang sinkron sepanjang garis kontur pada lereng miring.

Kelebihan dan Kekurangan Terasering

Manfaat utama dari terasering adalah konservasi tanah dan air. Ini karena terasering adalah jenis struktur tanah yang dapat mengurangi kecepatan air yang bergerak melintasi permukaan tanah, sehingga dapat mengurangi erosi tanah. Dengan demikian, terasering dapat membantu proses perkebunan dan pertanian yang intensif.

Meski memiliki kelebihan dan manfaat dalam hal konservasi tanah dan air, terasering adalah jenis struktur tanah buatan yang juga memiliki kekurangan. Kekurangannya adalah karena terasering merupakan struktur tanah yang tidak bisa terbentuk secara alami. Dengan kata lain, untuk membuat suatu lahan menjadi terasering harus dibuat secara sengaja oleh manusia.

Adapun proses pembuatan terasering ini membutuhkan upaya dan biaya yang cukup besar. Tidak hanya sampai di situ, pemeliharaan dalam jangka panjang pun juga memerlukan biaya yang cukup mahal.

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Pengertian Terasering atau Sengkedan, Manfaat dan Jenisnya"